Hantu kuda dan kereta kencana

Tweet

Cerita horror - Mau sumbang cerita ya, maaf kalo bahasanya kurang bisa dimengerti 

Saat saya masih balita, saya tinggal di sebuah desa kecil bernama Kadungora di daerah Garut karena orangtua saya berdinas di desa itu. Rumah kami saat itu cukup luas meskipun masih terbuat dari bilik bambu, sebelah kiri rumah adalah pesawahan dan di belakang rumah adalah areal kuburan yang tidak dipagari. Jadi kalo keluar pintu belakang, jarak sekitar 10 meter langsung bisa melihat kuburan terdekat. Jarak tiap rumah seingat saya cukup jauh, lebih dari 5 meteran kalo ga salah.

Menurut ibu dan bapak, saya -yang saat itu berumur dua tahun lebih- seringkali terlihat seperti mengobrol dengan oranglain saat bermain sendiri dengan mainan saya, dan sikap saya nggak kayak yang lagi ngobrol ama mainan, karena saya sering terlihat menyodorkan mainan ke arah kosong. Ngerti lah ya Gan 

Kalo ibu dan bapak pergi kerja, saya dititipkan ke tetangga didepan rumah kami yang bernama Nini Enong. Menurut cerita ibu, suatu hari saat saya sedang di rumah Nini Enong sekitar pukul 1 siang tiba-tiba saya menghilang dari rumah beliau. Saat itu Nini Enong lagi masak di dapur dan memang pintu depan rumah terbuka. Nini Enong mengira saya sudah diambil ibu, dan nggak tau saat itu beliau lagi sibuk banget masak atau kenapa, beliau juga ga nyari saya. Lalu kurang lebih setengah jam kemudian ibu pulang kerja, langsung ke rumah Nini Enong mau jemput saya. Kagetlah Nini Enong, dan saat itu juga semua orang panik nyari saya. Dan saat ditemukan ternyata saya berada di kuburan tua belakang rumah saya, sedang asyik bermain (atau ngobrol ya? Ibu saya lupa lagi) dengan seekor ular :|

Ibu saya panik dan takut banget sehingga setelah itu sepanjang hari saya terus dipeluk dan ga boleh jauh dari beliau. Malam harinya bapak saya dengan beberapa tetangga pergi ngurek/ngobor (mencari belut di sawah). Otomatis di rumah hanya ada ibu dan saya saja. Sekitar pukul 1 malam, ibu kebangun dari tidurnya karena tiba-tiba saja terdengar suara kereta kencana dari atap rumah dan dinding bilik rumah berkeriat-keriut seperti yang digoyang gempa. Beliau panik saat melihat ternyata saya nggak ada di sampingnya, dan ketika keluar kamar ternyata saya lagi duduk gelap-gelapan (belum ada listrik Gan ) di tengah rumah sambil...... Ngobrol ama ular. Menurut ibu ukuran ularnya lebih besar daripada yang di kuburan siang hari. Ibu menjerit, dan ular itu serta saya langsung melihat ke arah ibu. Ibu lari untuk mengambil saya, dan kata ibu dari sejak ibu menjerit sampai ibu ngambil saya dan balik lagi ke kamar ular itu ngeliatin ibu terus. Ibu komat kamit baca ayat-ayat Quran sambil nangis, dinding rumah sudah diam dan suara kereta kencana hilang, tapi terdengar suara beberapa ekor kuda dari belakang rumah. Seingat ibu, di daerah itu nggak ada yang punya kuda. Walaupun ada kandang kuda untuk delman, letaknya lebih dekat ke kantor ibu, sekitar 2km dari rumah. Setelah beberapa saat terdengar suara kuda-kuda itu meringkik dan suara kereta kencana terdengar lagi, seperti yang bergerak dari belakang rumah ke arah atap dan menjauh, lalu lama-lama hilang. Ibu nggak bisa tidur lagi setelah itu, dan terus memeluk saya yang malah tidur nyenyak seperti yang nggak ada apa-apa. Pas bapak pulang ibu langsung cerita sambil nangis-nangis dan mereka sepakat untuk menitipkan saya ke kakek-nenek saya di Bandung selama mereka dinas di Garut, untuk menghindari hal yang aneh-aneh. Beberapa hari kemudian mengungsilah saya untuk menetap di Bandung hingga hari ini 

Apakah di Bandung saya aman dari hal semacam itu? Ternyata tidak, malah semakin menjadi :|

Maaf kalo ceritanya kurang seru, makasih buat yang udah meluangkan waktu untuk baca

cerita horror

• Suara anak ayam dan kuntilanak
• Diikuti makhluk ghaib waktu masih kecil
• Teman jadi kuntilanak